20161230

Daftar Nikah di KUA



A quick, refreshment post before I go back to hundreds of data to input.

Aku urus semua printilan pernikahan ini sendiri tanpa bantuan WO, ya kalau bantuan Aa dan keluarga mah so pasti ya. Dengan persiapan pernikahan yang bisa dibilang super ngebut (kalau nggak mau dibilang mepet, hihi), aku dari awal sudah bikin daftar hal-hal yang harus aku lakukan untuk menghindari stress dikejar deadline. Aku adalah deadliner profesional, makin mepet deadline kerja makin gila dan original tapi stressnya juga meledak. Rasa stressnya terlalu familiar jadi dari awal persiapan pernikahan ini aku udah bikin daftar untuk menghindari stress tersebut. Kek dari awal aku mikir nggak usah lah ada stress deadline, udah cukup hidup penuh dengan kerjaan dan persiapan pernikahan...

NOT!
BREAAAATHHEEEE
Tetep aja panik. Deadline makin menjelang dan masih banyak daftar kegiatan yang belum selesai dikerjakan. Salah satunya, dan sialnya ini yang paling penting, adalah DOKUMEN KUA! Betul sekali, saudara-saudara, aku diserang panik karena aku belum juga urus dokumen KUA dan belum dapat penghulu di h-40 nikahan. Panik kenapa? Karena baca banyak blog yang bilang kalau urusan penghulu ini, kudu cepet-cepetan karena yang mau nikah banyak, shayyyy! Hampir setiap blog menyarankan untuk mulai urus KUA paling telat 3 bulan sebelum hari H. Busetttt 3 bulan sebelum hari H untukku adalah bulan... November. November kemarin aku ditugaskan ke luar kota selama sebulan (pulang ke Bandung tiap weekend tapi ya mana bisa urus KUA saat weekend, tiap weekend kerjanya ngejar vendor lain dan tidur hihi), Aa ditugaskan ke Papua 2 minggu, Mamah masuk SAG 40 hari... bye urusan nikahan, November lewaaat gitu aja blas.

20161226

Here We Go!

Fuuuuh berdebu ya blognya udah lama nggak ditulis. Utang cerita apa kabar bos… tetep aja diutangin nggak dilunasin. Suer deh, inginnya tuh nulis rutin gitu ya tapi lagi-lagi situasi kantor dan kehidupan pribadi menghalangi. Sekalinya ada waktu luang pasti dipake tidur…… capeknya capek mental sih akhir-akhir ini, bukan capek fisik. Anyway, apa sih yang bikin aku sibuk selain kerjaan? Kehidupan pribadi, gaesssssss.

FINALLY I GOT HITCHED!

Hihi

Iyaa itu dia yang bikin sibuk sebulan terakhir ini. Err, nggak sebulan sih lebih tepatnya semua persiapan ini dimulai dari Lebaran 2016. Lebaran 2016, sekitar Juli-Agustus, jadi tanda dimulainya petualangan aku mempersiapkan hingar-bingarnya pernikahan. PERNIKAHAN~~~~~ sebelum semuanya dimulai aku sering banget mikir: apakah aku akan jadi bridezilla? Apakah semua wedding prep blogs yang aku baca dari TPB (HOAHAHAHAHA KETAUAN UDAH NGEBET DARI TPB YAH) akan berguna? Apakah semua link yang aku bookmark di Safari dan Chrome akan aku buka lagi sebagai referensi? Endesbreyyyy seperti biasa this insecure mind of mine (hey, that rhymes!) took over even before I start this whole journey. Aku nyiapin semua pernikahan ini berdua aja sama Aa, dari mulai survey vendor sampai penentuan baju dan menu catering! Pusing tapi menyenangkan, dengan bumbu berantem-berantem lucu :)

20161121

New Challenge: Accepted!

Ribet banget hidup kalau enggak dinikmati, betul? Jadi itulah yang berusaha aku lakukan akhir-akhir ini. Menikmati hidup. Menikmati hidup dan segala tantangannya. Ralat. Menikmati hidup dan segala hiburan-karunia-tantangan-keribetan-kebahagiaan di dalamnya. Nggak boleh lupa bersyukur. Hehe

Anyway, tantangan hidup akhir-akhir ini cenderung meningkat. Ujian dari Allah supaya bisa naik kelas kehidupan, yes? ((berpikir positif itu sebuah keharusan supaya enggak setreeeeeessssssss)) Mulai dari berat badan naik (dan susah diturunin! Grrr....), gatal-gatal alergi dateng lagi thank you udara dingin dan lembab, pekerjaan yang sudah selesai sebulan lalu tiba-tiba direvisi besar H-7 pengumpulan laporan final.............sampai harus hijrah sebentar ke Depok untuk kerjaan baru. Inilah tantangan yang sesungguhnya!

Kembali lagi ke kehidupan ngekos setelah hampir setahun kembali ke Bandung, kembali ke enaknya tinggal di rumah enggak usah mikirin makan dan ada kendaraan pribadi untuk pergi yang bisa digunakan sesuka hati bikin aku agak ketar-ketir ngurusin kepindahan ke Depok ini. Sebulan doang (semogaaaaa ya nggak usah diperpanjang), tapi persiapan mentalnya ribet bener kayak mau pergi jauh. Rasanya mentalku lebih ciut untuk pindah ke Depok ini dibandingkan waktu tahu aku harus kerja di Pulau Selayar selama 3 minggu, perempuan sendirian pula waktu itu. Tantangan banget!

Kenapa?

Karena aku benci sekali keluar dari zona nyamanku. Karena aku benci sekali adanya perubahan di rutinitas sehari-hari, karena aku adalah anak yang super konstan dan bener-bener konstan sampai bisa seminggu makan menu yang sama di kantin kampus (dan Kandina marah karena dia bosan ngelihat aku makan itu melulu). Ini tantangan banget untuk aku  huhuhuhu belum lagi waktu baru sehari pindah kosan ternyata LCD laptop rusak. Aa waktu kemarin otw Bandara Soetta mau ke Papua, langsung aku telpon dan aku nangis kejer kayak aku luka patah hati, padahal laptop rusak doang yang biasanya aku anggap angin lalu... heboh banget kalau dipikir-pikir.

((lalu langsung balik bandung seminggu alasannya benerin laptop padahal males di kosan WAKAKAKAKAK))

Alhamdulillah laptop udah beres kata tukang servis, tinggal diambil.
Tapi kan aku di Depok. Harus menyelesaikan tantangan pekerjaanku: survey seantero Kota Depok!

Pasti bisa, in sya Allah........
Aku cuma perlu yakin, tenang, dan meredakan pikiran-pikiran yang kadang suka teriak akibat anxiety atau kecemasan.

I am so gonna rock this challenge!

Sudah banyak rencana yang aku simpan di jurnal harian, dari mulai rajin olahraga sampai makan sehat, semoga bisa terlaksana mumpung aku lagi ada kesempatan tinggal sendirian. Kalau di rumah kan... mau olahraga selalu ada gangguan. Kek kasur, tukang nasi kuning, si Maung minta dielus, ada Criminal Minds..... ekekekeke

20161022

Visit Korea 2016: Palace Quarter (Seoul, Day 4)

Late #throwbackthursday, post penebusan utang.

Here we go, back to Seoul, exhausted yet excited to spend the rest of the holiday strolling around Seoul. Setelah bolak-balik Seoul-Busan-Seoul dengan KTX (oh, KTX, aku rinduuuu!), baru deh aku mulai jalan-jalan sekitaran Seoul, tinggal menghitung hari menuju kepulangan ke Indonesia huhuhuh mellow. Apaan dah lagi mau cerita aja kebawa mellow. Mellowception. Sekali lagi karena liburan ini highlightnya adalah bukan oppa, hari ke-4 ini dihabiskan dengan agenda jalan kaki (oh, iya dong jalan kaki) di Palace Quarter. Apa tuh Palace Quarter?

Foto favoritku!
Palace Quarter tuh area sekitaran Gwanghwamun, Gyeongbokgung dan Bukchon Hanok Village. Disebut Palace Quarter karena mencakup banyak istana, Seoul ini punya banyak istana-istana cantiiik sekali, dari yang sekiplik (gerbangnya doang macam deket hostel) sampai yang seluas Gyeongbokgung. Di Palace Quarter ini juga ada pasar, rumah pejabat, dan rute jalan kaki yang teduh-teduh asoy (tapi nggak ngaruh ya kalau udah capek gila sih ya capek aja mau teduh mau gimana juga). Jadi apa yang patut diceritakan dari hari ke-4 ini?

20161007

Maafkan Aku, Pemirsa...

Ampuuuun! Merasa bersalah banget ninggalin blog tanpa ada post baru selama sebulan lebih (!!!) karena load kerjaan lagi numpuk banget huhuhuhu maafin aku, pemirsaaaaa. Load kerjaan lagi gila banget, terima kasih banyak pada dua anggota tim yang tiba-tiba hengkang begitu aja jadi load kerjaan nambahnya dobel. Belum lagi biztrip biztrip dadakan (ke Depok doangan tapi ya tetep aja) bikin sampe rumah langsung tidooooor boro-boro sempet buka laptop buat ngepost hiks. Ini aja ngepost di jam istirahat Jumatan hahahaha

Banyak banget utang cerita, deeh. Ini aku list aja ya satu per satu apa yang harus aku tulis di sini, supaya ingat, supaya ada guideline dan supaya ada postingan baru aja HAHAHA

1. lanjutan Visit Korea 2016
2. Ciletuh Geopark Festival
3. That one big step towards the future <3

Sedikit ya, kenapa nggak ditulis aja dari dulu-dulu??????
Itu judulnya aja yang 3 biji, tapi semua postnya berseri hehehe mohon bersabar dan doakan aku supaya aku nggak malas nulisin utang ini ya!

20160905

Untuk Ica

Aku adalah anak sok kenal sok dekat level juara, kata temen-temenku. Ya memang, sih. Aku cenderung gatel untuk ngajak ngobrol orang di sekitarku, bahkan di hari pertama sekolah (dari SD udah SKSD emang aku teh wakakakak). Tapi dari sekian banyaknya aku SKSD sama orang, yang beneran berlanjut sampai temenan bahkan sobatan cuma bisa diitung jari (kaki dan tangan). Mungkin kebanyakan orang enek kali ya sama aku, baru kenal sejam dua jam udah ngajak ngobrol bahkan suka curhat colongan dan ngelawak. SKSD abis deh pokoknya...
2013. Masih kinyis-kinyis hihi. Foto dari FB, ditag sama Ica.
Tapi Ica tahan, tuh, sama ke-SKSD-anku dari TPB. Itu berarti dari 2009. Ica yang kenal sama aku di kelas Kimia Dasar 24 waktu TPB, lanjut bareng di U-Green (ya Ica lanjut sampai tingkat 4, aku sih tingkat 2 udah cus ha ha) lalu sekelas di TL... selalu aku SKSD-in. Aku ajakin ngobrol, makan bareng, diskusi lanjut curhat sampe jereng, nebeng mandi di kosan sampai minjem sweter karena bajuku kebasahan hujan di suatu sore di Tahun 2010 dan pernah juga aku jadiin kanvas waktu aku latihan rias zaman kuliah. Sebetulnya kalau dipikir-pikir, aku sama Ica ini beda banget, lho. Ica cenderung pasif dan introvert sedangkan aku ya hyper dan ekstrovert. Ica sama aku juga nggak pernah belajar bareng karena aku kalau belajar harus di tempat ramai, sambil ngobrol gitu... Ica pernah ikut belajar bareng aku dan nggak fokus, saking berisik dan distraktifnya haha

20160902

Just Do It!

...alias kerjain aja!
Bukan iklan, ya.
Kadang kalau kita mau memulai sesuatu yang baru dalam hidup, entah itu di kerjaan atau aspek kehidupan, selalu deh ada takutnya. Atau itu aku doang? Hm ya pokoknya kalau aku, sebelum aku memulai sesuatu itu pasti banyak takutnya dan banyak mikirnya. Mikir kalau ini gimana, nanti kalau A harus gimana, kalau ternyata B aku bakalan jadi apa, dll, dst. Overthinking kills, I know. Tapi selalu deh takut gitu.... yang berujung pada kepanikan. Beneran bisa sampe susah tidur dan keringat dingin, suer!

20160901

Visit Korea 2016: Itaewon, Seoul (Day 3)

Kembali lagi ke Seoul Station. Seoul, 2016.
Sesampainya di Seoul, kami langsung ambil koper bagasi di loker stasiun lalu cus menuju hostel. Loker yang akan selalu kuingat karena perjuangannya yang melelahkan dan mendebarkan, loker yang bikin aku bisa ngasih tip. Loker di Seoul Station adalah tipe digital yang bisa bayar pakai cash, koin atau T-money. Berbahasa Inggris, Korea, Jepang dan Mandarin. Loker ini ada 3 ukuran, S – M – L, dengan detail dimensi dan perbedaan tarif tertera di layar dan badan loker. Tips dariku: 

  1. Loker ukuran L cukup untuk 2 koper kabin/cabin luggage, jadi kalau cuma 1 koper doang mah masukin ke loker ukuran M aja, lumayan hemat KRW 1000 bisa buat jajan banana uyu.
  2. Kalau loker susah ditutup, tunggu sampai lampu di pegangan loker berubah jadi merah, itu tandanya loker sudah siap untuk ditutup.
  3. Lokasi loker ada di lantai dasar (deket Mcd dan deket pintu ke luar arah peron KTX) dan lantai B2 (subway).
  4. Ingat: tarif loker berlaku untuk 4 jam saja, lebih dari itu tarifnya akumulasi. JANGAN KECELE KAYAK KAMI, YA :_) kami waktu kemarin nggak baca tariff dengan baik, akhirnya keluar deh KRW 10.000 jatah jajan sore buat nebus koper :_) Kenapa coba itu koper nggak dititip aja di hostel… bingung kan…


Visit Korea 2016: BIFF Square, Busan (Day 3)

Huffff hampir aja kelewatan #throwbackthursday, kerjaan lagi numpuk, deadline saling bersenggolan dan semuanya nagih haha mending juga lanjutin cerita, ya! Nulis selalu berhasil jadi terapi relaksasi :) Hmm, hari ke-3 bangun pagi di Busan dengan semangat karena agenda hari itu adalah ke Haeundae Beach dan Dongbaek-seom. Itinerary yang dibikin sih nyuruh kita start jalan jam 7 atau 7.30 biar enggak perlu lari-lari ngejar kereta balik ke Seoul. Nyatanya?
O TENTU SAJA TIDAK SESUAI.
Bangun pagi, badan tetap sengklek akibat Gamcheon. Terima kasih Gamcheon sengklek banget mendaki satu desa itu…… bangun pagi badan rasanya pataaaaah! Niat ingin langsung ganti baju aja biar jalan ke Haeundae gak pake mandi, karena apartemen sewaan kita sodekat dengan Haeundae, 5 menit doangan jalan kaki. TAUNYA HUJAN :(((((( bye Haeundae bye Dongbaek-seom, kami para turis kere nan mager langsung sepakat untuk kembali ke kasur lanjut tidur selimutan setelah nge-message pemilik apartemen untuk late check out. Pfffft mudah sekali menyerah, yaaa, tapi memang mau apa atuh hujan-hujan ke pantai? Ngantuk pula… tidur lagi lah jawabannya.

20160825

Visit Korea 2016: Jagalchi Fish Market (Day 2)

Dari Gamcheon kita udah laper berat dan mulai sakit kaki, tapi keukeuh yuk ke Jagalchi aja dulu siapa tau nemu tempat makan yang agak genah di sana. Pasarnya seru deh! Persis dengan yang sering kulihat di variety show, pasar ikan yang barengan dengan warung makan, jadi pilih seafood lalu bisa langsung makan. Sayangnya… mahal… nggak masuk budget waktu itu. Seporsi gurita hidup aja KRW 10.000 an dan banyak banget, padahal yang ingin coba cuma aku hahaha setelah keliling-keliling akhirnya kita putuskan jalan lagi aja deh, mahal-mahal banget makanannya….
Goyang, ya? Ini deretan kaset! Menarik banget. Jagalchi, Busan, 2016.

Visit Korea 2016: Terharu di Busan (Day 2)

Tujuan pertama di Busan adalah satu desa yang santer karena kontur desanya membuat desa ini disebut sebagai Santorini-nya Korea. Gamcheon Culture Village! Motivasi pribadi buatku ke sini adalah napak tilas perjalanan Seo Eon-Seo Jun dan ingin lihat dengan mata kepala sendiri si tumpukan rumah a la Santorini itu kayak apa sih? Apa betul seperti Santorini? Sama mau kirim kartu pos dengan cap Gamcheon, pakai snail mail khas Gamcheon hihihi
Akhirnya lihat dengan mata kepala sendiri :_) Gamcheon, Busan, 2016.
Menuju Gamcheon Culture Village
Turun di Toseong Station lalu keluar via exit 6. Langsung belok kanan, naik bus di halte depan RS Pusat Kanker Busan (Busan Cancer Center), ambil bus 1-1 atau 2-2 turun di Gamcheon Elementary School Bus Stop. Jangan takut salah turun karena sopir bus di Busan baik hati, ketauan turis pasti langsung disuruh turun di tempat yang tepat (pengalaman....).

Busan tuh auranya beda deh dengan Seoul. Lebih ramah, lebih santai dan lebih sederhana gitu kayaknya kehidupan di Busan. Macet sih tetap ada, namanya juga kota besar kan. Tapi perilaku orang-orangnya lebih santai aja rasanya. Terus di Busan rasanya lebih banyak ajusshi-ajumma yang baik hati, sampe terharu.. perjalanan di Busan yang singkat banget ternyata nempel banget di sanubariku huhuhu Busan saranghae!

Visit Korea 2016: Seoul-Busan (Day 2)

Waktunya naik kereta! 
Seoul Station, 2016.
Begitu bangun pagi ampuuuun sengklek banget rasanya ini badan, baru sehari ini gimana ini teh udah sengklek lagi?! Hari kedua ini adalah harinya pindah kota alias mau ke Busan dulu 2 hari 1 malam, naik KTX. Tiket KTX bisa di-book dari H-30 hari keberangkatan, di web Korail sudah jelas petunjuk Bahasa Inggrisnya, tapi bayarnya musti pakai kartu kredit di tempat tuker tiket. Jadi jangan lupa dibawa ya kartu kreditnya. Untuk anak muda, ada yang namanya KR Youth Pass/Korail Pass alias kartu diskon khusus anak muda maks umur 25 tahun. Pass ini sistemnya paketan hari, jadi kita bisa beli tiket untuk 1, 3, 5, dan 7 hari kalau enggak salah inget. Pass ini yang nanti tinggal ditunjukkin setiap kita mau tuker tiket KTX dan bebas dipakai untuk naik KTX tujuan ke manapun selama masih dalam rentang waktu Pass yang kita punya. Tiket KTX kami kan sudah dituker di bandara, tinggal pilih jam keberangkatan kereta lalu naik deh menuju Busan. Harusnya simpel kan ya.. tetep aja kami mah ribet. Bukan temenjalandotcom kalau nggak ribet di setiap suasana hihihihihihihihi

Jadi gini, rute perjalanan itu kan Seoul Station – Busan Station. Tapi karena apartemen sewaan ada di Hongdae, jadi rutenya adalah Hongdae Station – Seoul Station – Busan Station. Hari itu kebeneran barengan dengan Children’s Day di Korea sana yang mana adalah hari libur nasional dan itu tuh ya semua orang keluar rumah entah piknik atau mudik, semacam lebaran deh.. subway penuh banget. Taman penuh, Yeouido dan sepanjang Hangang kayaknya gila-gilaan penuhnya, semua orang piknik. Apa kita pilih hari yang salah untuk pindah kota…. TENTU SAJA SALAH! Tapi ini sudah masuk perhitungan kok, jadi dinikmati aja :)

20160823

Rindu (makanan) Lapangan

Pekerjaan sebagai Water Supply Engineer alias Ahli Air Minum alias Tukang Air alias semi-pegawai PDAM bikin aku sering pergi ke luar kota atau istilah masa kininya adalah biztrip, untuk mengerjakan analisis dan survey lapangan di PDAM atau instansi swasta yang ada masalah sama air minum/air bersihnya. Seru, deh. Kalau lagi ketiban kerjaan banyak, aku bisa dikirim ke daerah-daerah lain di Indonesia untuk 'mengobati' PDAM-PDAM yang sakit. Pusing, sih, tapi senang karena ujung-ujungnya bisa makan enak dan wisata! Perut senang, hati riang, itu benar adanya saudara-saudara.

Tahun 2016 ini lokasi kerjaan aku masih sekitaran Jawa Barat, jadi belum sempet berkunjung ke daerah lain gitu... ya biasa aja sih, lebih enak karena bisa di rumah lebih lama, enggak perlu airport-hopping ((cailaaaaah sok gaya banget padahal frekuensi terbang nggak gitu-gitu amat kali, Tiasani!)). Sampai semalam check in di suatu penginapan di Ciputat sepulang dari Sentul, di Syahida Inn UIN situ yang bentuk kamarnya terlalu mirip dengan kamarku di Hotel Syafira Benteng... tiba-tiba kangen banget sama lapangan. Kangen siklus hidup di lapangan: kerja, makan, wisata, kerja, makan, wisata, makan, wisata, makan, wisata...... KETAUAN BANGET LEBIH BANYAK WISATANYA HAHAHA eh tapi itu aku cuma berusaha melihat sisi terang dari setiap situasi aja sih.. wk

Lihat itu lihat ikannya baris di tungku, seger banget itu hasil melaut semalam katanya.
Sebenernya ini lebih kangen dengan Nasi Santan Pak Agus di Benteng, Kepulauan Selayar sana.... dibanding kerja lapangannya.... hehehe nasi santan (nasi uduk) yang wangi banget itu, panas-panas, dimakan dengan ikan bakar segar tanpa bumbu plus siraman jeruk lemon lokal dan sambel belimbing wuluh atau rajangan rawit+garam+lemon...

20160819

Visit Korea 2016: Seoul (Day 1)

Baru postingan ke-2 #throwbackthursday dan udah telat sehari wkwk mana ini dedikasinya untuk menghidupkan blog?! Booo payah. But it’s better late than never, anyway. Lagian telat ngepos juga karena diare hiks : (( nggak seru banget coba di hari kemerdekaan malah diare, aku belum merdeka dari diare : ((

Moving on, this #throwbackthursday is still on the visit korea 2016 topic. Bakalan lebih enak aku ceritain per hari aja kali ya. Bear with me this is gonna be a long post.

Hari 1 – Arrival day.
Tujuan utama: Edae, Alchon, N Seoul Tower.

Waktu itu, pesawat nyampe di ICN sesuai perkiraan, sekitar jam 08.30 KST dan begitu sampai di ICN tuh.. biasalah, pipis-pipis dulu, isi botol minum dulu pake air keran terus maju ke imigrasi. FYI di bandara dan di stasiun besar semacam Seoul Station ada banyak keran air minum tersebar, jadi langsung aja isi ulang botol di situ mumpung gratis! Tapi ya rasanya gitu deh ada sedikit rasa besi dan rada asin menurutku. 

Air minum gratisan penunjang kehidupan di Incheon.
Keluar dari imigrasi sebetulnya inginnya langsung mandi, badan rasanya gerah… seingetku tuh di booklet Incheon Airport Guide ada tulisan ‘shower room’, tapi aku nggak inget di lantai berapa! Sambil jalan cari sarapan aku tengok kanan kiri, ambil lah peta bandara terus ternyata ada di lantai 4 sayap kanan dan kiri arrival hall. Hm, males juga kudu balik lagi ke arrival hall, sikat gigi mandi bebek aja deh di toilet kalau gitu… : ))

Setelah sarapan (di BK, cari menu ayam bismillah ya), kita langsung cari toilet untuk bersih-bersih sikat gigi dsb, itu sekitar jam makan siang sih jam 11.30 kalau nggak salah. SALAH BANGET GAES NANGKRING LAMA DI TOILET JAM-JAM MAKAN SIANG GITU. Lupa banget kalau orang Korea sana punya kebiasaan untuk langsung sikat gigi plus touch up segera setelah selesai makan dan kita nangkring di toilet itu untuk bersih-bersih dan dandan (ehem, lipen harus tetep dipakai biar nggak kuyu-kuyu banget gitu kan) dengan berbagai koper dan ransel tersebar di lantai. Kebiasaan di kampung halaman sih…… taro aja gitu kan di lantai dan meja depan cermin-cermin, mikirnya nggak akan ada orang yang bakal diem di depan cermin-cermin itu, di kampung halaman biasanya emang cuma dipake ngaca, kan, dandannya mah tetep aja depan wastafel. Ternyata kalau di sana, cermin-cermin itu adalah powder station alias dipergunakan sebagaimana mestinya sebagai tempat touch up make up!
Kehebohan orang dandan :))
Aku selesai duluan, jadi kebagian jagain tas. Beres-beresin barang, lipet-lipet baju kotor dan tiba-tiba ada satu cewek teriak “HEOL!” sambil lihat koper dan ransel yang berserakan dan ngehalangin tempat dia buat touch up. Aku kaget jadi langsung aja aku rapiin, itu koper dan ransel, tapi koper Mumu dan Opi ngejeblak kebuka HAHAHAHA yaudah deh aku pasrah aja aku bawa aja keluar ransel sm koperku, taro aja di luar deh bismillah terus balik lagi ke dalem jagain tas yang lain. Pas masuk lagi, si cewek itu lagi dandan dan naro tas di meja ganti popok haha maafin ya kak kita turis rempong :))

20160814

Yang penting finish...

Hari ini (akhirnya) race lagi yay! Setelah vakum dari dunia per-race-an (perlarian, kaliiii wk) selama hm hampir setahun.. akhirnya hari ini nyobain lagi ikutan race. 5K aja, yang cimit, karena toh sebelum race hari ini juga latihannya cuma secimit. Well you reap what you sow lah yaaaa, karena latihannya cuma sekiplik, nggak usah ngarep hasil racenya tiba-tiba dibawah pace 8 menit deh : )) dari awal sebelum start juga udah janjian sama Icem: “jalan aja ya! Nggak akan dapet medali juga kalau lari,” #fakirmedali tuh gini nih kalau dari awal dibilang medali hanya untuk 50 finisher pertama, langsung santaaaai nggak ada ambisi sama sekali HAHAHAHA

Saking lamanya nggak race, sekitar semingguan sebelum race tuh nggak ada yang inget sama sekali tentang race ini, sampai tiba-tiba ada email notif jadwal ambil racepack. Baru deh inget. Buset ada race Hari Minggu hahahahaha ketawa aja dulu orang nggak inget latihan kan.. terus kesantaian ini berlanjut lah sampai hari H yang mana aku bangun kesiangan, harusnya 5.30 udah di Balkot, ini 5.30 baru berangkat dari rumah dengan rute jemput Icmi dulu. Pasrah blas.

Tiba-tiba…….sesampainya di Balkot……
“Panjul, ambilin BIB aku dong di tas racepack,”
“Dimana, nggak ada,”
“Tas racepack itu lhoooo”
“Adanya daleman ganti, Tiasani, ketinggalan kali!”

20160811

Visit Korea 2016: Preambule

Sesuai janji di post terakhir, #throwbackthursday beberapa minggu ke depan akan diisi dengan cerita dari tamasya susah-move-on: Visit Korea 2016! Cerita tentang tamasya ini nantinya bakal bisa dibaca dengan label visit korea 2016 yah nanti bisa diklik aja kalau mau baca seluruhnya ((terpede seduniaaaaa kayak ada aja audiensnya wkwk)).

Guci bumbu, nggak tahu ya isinya bumbu beneran apa hiasan doang. Gyeongbokgung, Mei 2016.
temenjalandotcom, seperti biasa, selalu sigap kalau urusan ngasih link promo tiket. Jadi waktu itu ada promo tiket PP dengan harga yang sangat menggiurkan dari AirAsia, langsung lah browsing tanggal dan harga yang paling cocok. Keluarlah sederetan tanggal di awal Mei 2016, pas banget di minggu itu ada super long weekend sekitaran 5 hari karena berbarengan dengan libur Kenaikan Isa Almasih dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Werrrrr semua orang kayaknya liburan, deh, di minggu itu... Sempet galau juga waktu beli tiket, apa ini adalah perjalanan yang patut diperjuangkan atau enggak... Apa nggak mending cari destinasi di Indonesia aja..... Apa mending aku tabung aja uangnya buat biaya resepsi (pertimbangan setiap saat, padahal masih entah resepsinya kapan dan sama siapa HAHAHAHA). Ketika akhirnya tiket dibayar, tujuannya adalah Korea Selatan! Pertimbangannya, Korsel ini enggak semahal Jepang (ah, sama aja tau......), kami-kami familiar dengan negaranya terima kasih pada kipop dan kidrama dan Song triplets, dan apa ya waktu itu lupa deh kenapa alasannya pokoknya ujungnya mari kita kemon liburan kere ke Korsel aja.. ya ada misi ngejar oppa dan dedek-dedek juga sih ((lirik Opi)).

20160810

Temen Jalan Dot Com

Setiap kamis kan waktunya #throwbackthursday ya, ingin rasanya aku nulis panjang tentang trip-susah-move-on Mei kemarin. Tapi sebelum cerita panjang tentang itu, aku harus cerita dulu tentang geng liburanku: Temen Jalan Dot Com! Liburan aja harus ada gengnya ya, pusing… tapi menurutku ini penting karena keberhasilan suatu trip bergantung dari 1) tujuannya 2) ongkosnya 3) SIAPA TEMEN JALANNYA. Krusial banget tau, posisi temen jalan tuh… jangan salah. Males kan kalau liburan lama tapi temen jalannya nggak cocok, ujung-ujungnya bisa berantem dan merusak hubungan pertemanan. Males kan…..

Geng liburan ini, punya prinsip penting. 
You weren’t born to just paying bills and die.
TSAHHHH ntap banget kan prinsipnya hahahaha intinya mah kita memang ingin liburan aja terus dengan kerja sebagai selingan (karena liburan butuh modal ye kannnn) meskipun nyatanya tetep aja liburan jadi selingan kerja :(

20160809

Why now?

Making a blog, a serious blog.


Bukan berarti serius disini aku bikin blog yang isinya bahasan-bahasan tentang kehidupan dengan bahasa yang baku dan nyastra. Nope, i got no quality like that... yet. Belum bisa, belum biasa aja menghias tulisan dengan kata-kata cantik. Jadi isinya paling cerita kehidupan versi Tiasani, banyak nyeletuknya, banyak galaunya wkwkwk banyak bahasa anehnya. Maybe i will try to write some in English, just to impress people ekekekek nggak deng maksudnya biar aku latihan nulis Bahasa Inggris gitu. Sambil menyelam minum air, kelar nyelam tambah pinter kan asyik! ((fail)) sebelumnya aku sering nulis nggak jelas di Tumblr, ya lebih banyak reblognya dibanding nulisnya sih... tapi biarlah Tumblr itu jadi wadah reblog, biar aku belajar nulis di sini ya boleh yaaaaaa?

Kalau di laporan TA/tesis ada kata pengantar, biarlah alinea 1 (buset alinea, bahasa zaman SD ya) itu jadi kata pengantar. Sekarang bab 1, pendahuluan. Ngapain sih Tias bikin blog segalaaaaa bisanya emang cuma ikut-ikutan ye. Bukan ih bukan. Iya sih ikut-ikutan... tapi lebih ingin latihan soalnya nanti kalau udah jadi ibu-ibu pengennya bisa ngeblog kayak urban mama huahahahahha gak deng, ini blog murni mengakomodasi sisi narsis dan haus perhatian aja :)) syukur kalau tulisan ini banyak yang baca dan merasa bermanfaat, ya. Alhamdulillah kalau gitu. Kalau cuma dibaca terus ‘naon pisan sih si Tias nulis teh’ gitu juga gapapa, yang penting blogcount naik HAHAHA

Yah, terlepas tujuan dan latar belakang blog ini apa, mending fokus di penyelesaian aja yuk. Kalau kata Ninit Yunita di buku Mari Lari sih... 
‘Menyelesaikan apa yang telah kamu mulai,’
Yuuuk itulah yang paling penting sekarang. Tahan sampai kapan ya Tias ngeblog. Apakah blog ini akan berhenti diisi begitu kuota modem habis? Apakah blog ini akan terus diisi sampai akhirnya berubah jadi blog persiapan pernikahan yang berlanjut jadi blog emak-emak dan aku otomatis join urban mama? Who knows.. yang penting usaha dulu buat konsisten.

Emang olahraga, harus konsisten.

EH EMANG IDUP TUH HARUSNYA KONSISTEN DALAM SEGALA HAL KALI.

Bismillah, ya.

Tiasani