20170927

Aku dan Distraksiku

Kayaknya pernah deh aku singgung di post lama, kalau aku adalah anak yang mudah terdistraksi TOTAL. Kemarin, sebelum aku mulai kerjain pekerjaanku di kantor, i stumbled upon something....NOT NEW alias tren yang sudah tidak lagi sebuah tren. Bullet Journaling, atau BuJo. Basi, yaaaa? Aku dulu pernah baca Naila ngetwit tentang ini dan kupikir itu adalah sesuatu yang sudah aku lakukan: nulis to-do list dan diary harian pakai bullet points di agenda tahunanku. EH SALAH, LHO. Bukan salah sih, tapi ternyata apa yang kupikirkan mengenai bujo ini sangatlah sempit. Bujo bukan sekadar nulis-nulis to-do list atau curhat di agenda/planner biasa, bullet journaling itu ada aturannya, ada ilmunya dan bahkan ada selebnya! Buset itu di instagram bertebaran banget seleb-seleb bujo yang dengan kreatif dan rajinnya bikin jurnal cantik, super rapi, dan inspiratif.

Distraksiku kali ini, ya bullet journaling ini.

Kumulai perjalanan distraksiku dari buka websitenya, buka beberapa blog orang dan buzzfeed yang intinya "How to start bullet journaling" atau "Bullet journaling for beginners" atau "Bullet journaling 101". Menarik, ya. Menarik dan rumit, karena sebetulnya inti dari bullet journaling itu sangatlah sederhana, cuma ya bikin jurnal harian dan bikin hidup lebih terorganisasi dengan rutinitas menulis jurnal harian yang tidak terpatok template seperti yang biasa ada di jurnal/planner tahunan yang biasa kubeli di awal tahun. Tapi kalimat "..tidak terpatok template" inilah yang bikin bujo jadi rumit. You can write anything you want, you can make your template in any way you can to make it personal to you, dan itulah yang bikin segalanya meledak jadi semesta baru untukku. WOW GILA.

20170911

Wahai Para Pejuang LDM

Sungguh, aku kagum dan aku salut dengan para pejuang LDM, terutama untuk yang LDM dalam keadaan hamil. KALIAN HEBAAAAT. Aku pribadi dari awal nikah udah bertekad sama Aa, sebisa mungkin hindari kondisi yang bisa menyebabkan aku dan Aa LDM, karena kami berdua tahu bakalan susah untuk bisa kuat menjalani LDM. Lemah, gitu, lho. Dikit-dikit, kangen. Dikit-dikit, rewel ingin dikelonin. Tapi yang namanya realita, lagi-lagi, seringkali tidak sesuai dengan impian ya...

Profesi Aa sebagai geologist seringkali memaksa Aa untuk pergi ke lapangan, biasanya Papua atau Kalimantan atau Sumatera, dimana ada sungai dan batuan ke sanalah Aa akan bekerja. Ngambil sampel, meneliti, atau sekedar motret pakai drone. Durasi pergi biasanya beragam, mulai dari 3 hari sampai 6 minggu. Kali ini, seperti yang sudah aku ceritain di post sebelumnya, Aa ke Papua. Untuk sebulan. Awalnya. Ternyata jatuhnya kira-kira 5 minggu.

HIKS AKU KANGEN.

Padahal udah biasa jauhan dari zaman sebelum nikah, tapi pasca menikah ini rasanya jauh lebih sulit ketika harus jauhan dengan suami. Sekali lagi, aku salut dan kagum dengan para pejuang LDM yang tetap tegar dan bersemangat menjalani hari mengejar cita-cita dan mampu menyelesaikan pekerjaan harian tanpa mengeluh. KALIAN TE O PE BEGETE.

20170904

Nyupir Selama Hamil

Yup! Selama hamil, sampai sekarang, bahkan sampai tadi siang sampai ke kantor, aku masih nyupir sendiri. Biasanya memang diantar Aa selama 2 minggu terakhir, karena 1) Jalan Soetta masih di-cor jadi belokan jalan tikus kesayanganku nggak bisa diakses, aku harus muter jauuuuh banget dan rasanya males untuk nyupir menempuh kemacetan Jalan Soetta hanya untuk muter ke jalan tikus. Dibonceng naik motor aja, deh, biar ringkas, 2) Kakiku mulai bengkak dan karena alasan sebelumnya lah aku malas nyupir lama, 3) Rasanya lebih mesra diantar jemput Aa pas lagi hamil gini..... wkwkwkw alasan nomor 3 diada-adain....... eh ternyata, sedari minggu lalu Aa biztrip ke Papua untuk sebulan lamanya. Bye ojeg pribadi kesayanganku, sebulan lagi kita berjumpa, sebulan lagi belum tentu aku masih mau diantar naik motor kemana-mana karena perut udah mulai belendung, hhehehe.

Selama Aa di lapangan, Nanan bisa anter-anter aku karena dia masih libur. Ternyata, dia juga kabur! Dia main ke Makassar, seminggu, selang 3 hari dari berangkatnya Aa ke Papua. Oke tenang, masih ada Ayah yang setia mengantar jemput aku, meskipun aku jadi suka pulang lewat maghrib karena Ayah jauh jemputnya, dari Caringin ke Antapani. Ternyata, Ayah kudu ke Medan sampai weekend ini....... WELKOM TIASANI NYUPIR SENDIRI LAGI!