20171019

USG 4D @ Brawijaya Clinic Bandung

Hee? Tetiba USG 4D aja ini Mowi?

Iya, kepengen Apanya! Apanya Mowi ini selalu tidak ingin tahu jenis kelamin Mowi, jadi selama ini setiap kontrol bulanan kami selalu minta dokter untuk merahasiakan jenis kelamin Mowi supaya jadi kejutan aja pas lahiran.. tetiba minta USG 4D. Nggak ada angin, nggak ada hujan... pokoknya minta USG 4D dengan alasan: "Supaya album foto Mowi lengkap, nanti adik-adiknya (!!!) juga bakalan punya, dialbumin gitu... cepet cari yang murah,". OKE SIAP BOS.

Googling lah aku, demi mencari klinik yang menyediakan jasa USG 4D murah meriah tapi tetap berkualitas. Dari hasil pencarian ini ketemu beberapa klinik, salah satunya ada di deket kantor, cuma 8 menit aja waktu tempuhnya kalau pakai mobil. Tapi hati ini belum sreg, karena entah kenapa kok nggak ada reviewnya dan pas lihat page FB nya rada gimanaaa gitu kurang sreg aja ke hati ini. Padahal klinik ini memenuhi semua kriteria pencarianku: murah cuma 250ribu, bisa print foto, dekat dengan kantorku, buka setiap hari. Ternyata yang bikin aku nggak sreg itu adalah..... 1) pendaftaran klinik hanya dibuka by phone, jam 13.00 setiap harinya dan itu BEREBUT BANGET, 2) jam konsultasi hanya malam, 3) hanya terima 20 pasien setiap hari, bagus sih tapi berhubung poin pertama daftarnya aja udah sulit kan jadi males yah...

Terus nemu lagi di daerah Kopo, harga mirip-mirip, tapi ya di Kopo, jauh banget... dan hanya bisa sore-malem gitu, makin males fix. Nelepon ke Lab Pramita, karena ada satu review bilang di Pramita ini cetak fotonya unlimited tergantung banyaknya pose si bayi yang kelihatan plus teknisi radiologinya memeriksa janin dengan seksama, eh muahal banget hitungannya jutaan. Hiks, nasib emak-emak ingin gaya tapi on budget :))

Lagi galau menentukan pilihan, eh pertolongan Allah yang sungguh sangat dekat itu, datang. Grup WA prenatal yogaku (more on this later ya!) juga bahas tentang USG 4D dan muncullah hilal petunjuk....

20171013

So-Called Babymoon at Blackbird Hotel

Seperti yang sudah kuceritain di post sebelumnya: Aa pulang! Berhubung 6 minggu itu waktu yang lama untukku dan Mowi berjauhan sama Aa, jadi dari 2 minggu sebelum pulang aku rekues: Aa pulang aku mau wisata ya...... pusing dengan segala urusan selama berjauhan LDM, jadi aku merasa perlu diberi reward hahaha padahal selama LDM juga berkali-kali stress terus cuma bisa vidcall atau nelepon sambil nangis. Lemah, cih! Tapi yang terpenting adalah Aa setuju, yay! Mungkin sama kangennya, sama stressnya dan meskipun selama 6 minggu di Papua Aa banyak wisata lihat banyak tempat-tempat indah sampai lihat rombongan lumba-lumba dan berendam air panas, Aa tetap butuh liburan yang sesungguhnya.

Begini nasib foto self-timer, blur, Kak :(
Jadi waktu Aa bilang oke, aku diberi tugas untuk survey lokasi alias survey tempat nginep karena wisatanya sih so pasti di sekitaran Kota Bandung tercinta. Males nyupir jauh, we're on a tight budget and a tight schedule, dan lokasi gak masalah untuk kami karena yang penting mah menghabiskan waktu berduaan aja (eh, bertiga sih sama Mowi ya, Nak, hehehe)... Aku pun langsung semangat cari hotel-hotel lucu yang lagi berjamur di Bandung dan sekitarnya, baca-baca review dan banding-banding harga. Setelah bertapa beberapa hari, akhirnya aku booklah satu kamar di Blackbird Hotel. Alasannya: 1) hotelnya lucu dan masuk budget, 2) masih di Bandung, Cihideung gitu lho kek Setiabudi coret kan, 3) dikasih pinjam piyama lucu dan 4) ada bathtubnya (rekues Aa si maniak berendam ini sih). Asyik abis, kan, dengan harga on budget (kurang dari 1 juta per malam) bisa dapet kamar ber-bathtub!

Proses booking Blackbird Hotel ini bisa dilakukan via aplikasi kayak Traveloka gitu, tapi aku waktu kemarin sih book langsung ke hotelnya via telpon yang dilanjut via watsap. Stafnya sangat membantu selama proses booking, karena sigap banget begitu kita tulis detail booking kita kek jenis kamar, tanggal menginap dan jumlah tamu plus rekues-rekues gitu responnya cepat dan jelas (meskipun nggak secepat admin olshop ya haha). Begitu kita deal, staf hotel langsung kirim no rekening untuk pembayaran deposit booking (50% room rate). Easy peasy, kan? Staf yang responsif ini juga membantu sekali waktu kemarin aku mau ganti hari nginep, berhubung ada keluarga Aa mau ke Bandung di hari kita mau wisata, aku minta untuk geser sehari dan langsung dibantu. Senangnya! Terus dengan baiknya, staf di telepon bilang gini waktu aku bilang aku mau babymoon: "Kamarnya kami kasih yang di lantai dasar ya, Ibu, lagi hamil kan biar nggak naik tangga," Simpel banget tapi aku si ibu hamil sensitif langsung nyeeees gitu rasanya hahahaha Oh iya untuk harga aku kurang paham perbedaannya soalnya tipissss banget bedanya antara Traveloka dan booking langsung gini.

Begitu kamar booked, aku langsung minta cuti dan bilang ke mamah ayah, 2 hari aku sama Aa gamau diganggu ya! Aku pun lapor Aa dengan senang, yang disambut dengan..... Aa gak dapet sinyal HAHAHAHAHA

20171006

Kopi Darat

Setelah 6 minggu Aa di lapangan, setelah 6 minggu berjauhan.... setelah 6 minggu cuma bisa sms, telpon, watsap dan vidcall, hari ini Aa pulang! YAY ALHAMDULILLAH YAAAAA :)

Dari 3 hari lalu Aa sudah bilang akan pulang weekend ini, tapi baru fix pulang hari Jum'at 2 hari lalu. Senangnyaaaaaa akhirnya suamiku pulang, akhirnya perjalanannya di Papua selesai juga. Nggak usah ditanya senangnya gimana, nyengir teruuuuuuuuusssssss :) Mowi pun jumpalitan ketularan oksitosin yang ngalir hahahahaha

Tapi usut punya usut, kenapa aku deg-degan ya. Rasanya kayak mau kopi darat sama pacar online, hahahaha rasanya tuh kayak udah kenalan di medsos terus mau ketemuan. Buset pagi ini bahkan aku pakai parfum dobel dan itu botol parfum aku bawa di tas kerja HAHAHAHA nervous, kaliiiii. Aa minta jemput, aku pun memastikan diri ini siap untuk jemput alias booking Menel dari kemarin malam. Kan nggak mau jemput Aa masa pakai ojek online, mau mesra-mesraan bahas kangen masa didengerin supir hihihihi

Seneng ih, rasanya ini kayak balik lagi ke zaman kuliah ketika aku mau ketemuan sama Aa setelah ditinggal ke lapangan. Deg-degannya sama banget, bahkan kupu-kupu di perut juga ada lagi! Bedanya yaaa sekarang udah ada Mowi, yang ikut senang jumpalitan karena mau ketemu Apanya, mau diajak ngobrol langsung nggak via video call. Hihi, senang ya, Nak? Bedanya yaaa, ini suamikuuuu! Suamiku pulang! Alhamdulillah, yaaa :) Semoga perjalanan menuju Bandungnya lancar dan semoga jalanan menuju rumah dari titik penjemputan nanti juga bersahabat supaya nggak senewen.

Anyway, seperti yang sudah-sudah, setiap kali pulang dari lapangan Aa pasti drop badannya. Kayaknya efek adrenalin yang mulai meluruh dan efek badannya nggak mau jauh-jauh dari Papua si tanah kecintaan. Semoga segera pulih ya nanti di rumah, jadi bisa langsung wisata (banyak mauuuu dasar). I'll see you soon!

20170927

Aku dan Distraksiku

Kayaknya pernah deh aku singgung di post lama, kalau aku adalah anak yang mudah terdistraksi TOTAL. Kemarin, sebelum aku mulai kerjain pekerjaanku di kantor, i stumbled upon something....NOT NEW alias tren yang sudah tidak lagi sebuah tren. Bullet Journaling, atau BuJo. Basi, yaaaa? Aku dulu pernah baca Naila ngetwit tentang ini dan kupikir itu adalah sesuatu yang sudah aku lakukan: nulis to-do list dan diary harian pakai bullet points di agenda tahunanku. EH SALAH, LHO. Bukan salah sih, tapi ternyata apa yang kupikirkan mengenai bujo ini sangatlah sempit. Bujo bukan sekadar nulis-nulis to-do list atau curhat di agenda/planner biasa, bullet journaling itu ada aturannya, ada ilmunya dan bahkan ada selebnya! Buset itu di instagram bertebaran banget seleb-seleb bujo yang dengan kreatif dan rajinnya bikin jurnal cantik, super rapi, dan inspiratif.

Distraksiku kali ini, ya bullet journaling ini.

Kumulai perjalanan distraksiku dari buka websitenya, buka beberapa blog orang dan buzzfeed yang intinya "How to start bullet journaling" atau "Bullet journaling for beginners" atau "Bullet journaling 101". Menarik, ya. Menarik dan rumit, karena sebetulnya inti dari bullet journaling itu sangatlah sederhana, cuma ya bikin jurnal harian dan bikin hidup lebih terorganisasi dengan rutinitas menulis jurnal harian yang tidak terpatok template seperti yang biasa ada di jurnal/planner tahunan yang biasa kubeli di awal tahun. Tapi kalimat "..tidak terpatok template" inilah yang bikin bujo jadi rumit. You can write anything you want, you can make your template in any way you can to make it personal to you, dan itulah yang bikin segalanya meledak jadi semesta baru untukku. WOW GILA.

20170911

Wahai Para Pejuang LDM

Sungguh, aku kagum dan aku salut dengan para pejuang LDM, terutama untuk yang LDM dalam keadaan hamil. KALIAN HEBAAAAT. Aku pribadi dari awal nikah udah bertekad sama Aa, sebisa mungkin hindari kondisi yang bisa menyebabkan aku dan Aa LDM, karena kami berdua tahu bakalan susah untuk bisa kuat menjalani LDM. Lemah, gitu, lho. Dikit-dikit, kangen. Dikit-dikit, rewel ingin dikelonin. Tapi yang namanya realita, lagi-lagi, seringkali tidak sesuai dengan impian ya...

Profesi Aa sebagai geologist seringkali memaksa Aa untuk pergi ke lapangan, biasanya Papua atau Kalimantan atau Sumatera, dimana ada sungai dan batuan ke sanalah Aa akan bekerja. Ngambil sampel, meneliti, atau sekedar motret pakai drone. Durasi pergi biasanya beragam, mulai dari 3 hari sampai 6 minggu. Kali ini, seperti yang sudah aku ceritain di post sebelumnya, Aa ke Papua. Untuk sebulan. Awalnya. Ternyata jatuhnya kira-kira 5 minggu.

HIKS AKU KANGEN.

Padahal udah biasa jauhan dari zaman sebelum nikah, tapi pasca menikah ini rasanya jauh lebih sulit ketika harus jauhan dengan suami. Sekali lagi, aku salut dan kagum dengan para pejuang LDM yang tetap tegar dan bersemangat menjalani hari mengejar cita-cita dan mampu menyelesaikan pekerjaan harian tanpa mengeluh. KALIAN TE O PE BEGETE.

20170904

Nyupir Selama Hamil

Yup! Selama hamil, sampai sekarang, bahkan sampai tadi siang sampai ke kantor, aku masih nyupir sendiri. Biasanya memang diantar Aa selama 2 minggu terakhir, karena 1) Jalan Soetta masih di-cor jadi belokan jalan tikus kesayanganku nggak bisa diakses, aku harus muter jauuuuh banget dan rasanya males untuk nyupir menempuh kemacetan Jalan Soetta hanya untuk muter ke jalan tikus. Dibonceng naik motor aja, deh, biar ringkas, 2) Kakiku mulai bengkak dan karena alasan sebelumnya lah aku malas nyupir lama, 3) Rasanya lebih mesra diantar jemput Aa pas lagi hamil gini..... wkwkwkw alasan nomor 3 diada-adain....... eh ternyata, sedari minggu lalu Aa biztrip ke Papua untuk sebulan lamanya. Bye ojeg pribadi kesayanganku, sebulan lagi kita berjumpa, sebulan lagi belum tentu aku masih mau diantar naik motor kemana-mana karena perut udah mulai belendung, hhehehe.

Selama Aa di lapangan, Nanan bisa anter-anter aku karena dia masih libur. Ternyata, dia juga kabur! Dia main ke Makassar, seminggu, selang 3 hari dari berangkatnya Aa ke Papua. Oke tenang, masih ada Ayah yang setia mengantar jemput aku, meskipun aku jadi suka pulang lewat maghrib karena Ayah jauh jemputnya, dari Caringin ke Antapani. Ternyata, Ayah kudu ke Medan sampai weekend ini....... WELKOM TIASANI NYUPIR SENDIRI LAGI!

20170829

Trimester 2: Bye Hamil Artis

Kembali lagi ke postingan kehamilan.. sabar-sabar aja sampai nanti lahiran postingan aku isinya ya tentang kehamilan terus hehe namanya juga lagi hamil, yah. Semoga aja bisa jadi memori yang indah sekaligus berguna buat siapapun yang baca. Di postingan terakhir tentang trimester 2 kan aku merasa inilah masa kehamilanku so far, so good... sampai-sampai too good to be true HAHA maksudnya, aku tetap saja mengalami gejala-gejala kehamilan yang bikin gemes, impian hamil artis kayak postingan instagram selebgram yang seliweran di explore IG buyar sudah kekekek soalnya aku tuh trimester 2 ini kedatangan beberapa tamu yang menarik: nafsu makan, stretchmarks dan kaki bengkak! Jreng..

20170822

Trimester 2

Nggak kerasa banget! Tiba-tiba reminder di HP bunyi, "You Are 24 weeks pregnant!". HAH APA SUDAH 24 MINGGU BERLALU? Kok nggak kerasa ya.... waktu lewat 20 minggu memang aku sengaja bikin reminder sih karena itu setengah perjalanan gitu kan (perhitungan hamil full-term 40 minggu), tapi tetep aja pas ada kemunculan reminder di HP itu aku kaget dan bengong. Sudah 24 minggu aku bawa Mowi dalam perut, alhamdulillah.... Kebetulan tadi pagi baru kontrol bulanan dan hasilnya alhamdulillah semua bagus, Mowi kayaknya besar, hahaha dari hasil pengukuran USG dia umurnya 24 - 25 minggu, tapi beratnya kira-kira 765 gr yang mana menurut tabel berat janin, dia udah 26 minggu. AHAHAHAHA BESAR YA MOW ALHAMDULILLAH. Tabel berat janinnya sih aku cari di google aja, nanti kalau aku niat aku bikin sendiri aja gitu buat dipajang di blog? Ah males tapi... ini aku juga suka baca dan belajar dari sini.

16 weeks to go!

20170717

The First Kick

A classic post.

Akhirnya aku nulis juga, hehehe

Usia kandunganku per hari ini adalah 19 minggu dan tendangan pertama Mowi kerasa dari semingguan yang lalu! Alhamdulillaaah sekali, akhirnya aku dikasih kesempatan untuk merasakan tendangan dari dalam perut. Sekarang ini rasanya masih halus, awalnya rasanya kayak ada yang nyapu perut, it really felt like a butterfly in my stomach, bener juga apa kata artikel-artikel itu.. makin kesini katanya akan makin terasa jelas rasa tendangannya, aku sabar nunggu aja sampai dua hari lalu aku lagi santai-santai tiduran di kasur dan aku elus-elus perutku...

TANGANKU GERAK SENDIRI!

Ditendang si Mowi dari dalem, hehehehe

20170710

Ketidakmengertian

Hari ini aku berangkat ke kantor sendiri, bawa si Menel karena Aa nggak bisa anter, riweuh kudu kesana kemari dulu. Akhirnya aku nyupir Menel sendiri lagi setelah sekian lama jadi anak manja disetirin dan nebeng melulu kerjaannya. Perut belum terlalu mblendung sih di usia 18 minggu ini, tapi tetep suka kerasa sesek kalau tali seatbelt terlalu kenceng.. kayaknya sih aku harus beli bantal tipis buat dipakai sebagai alas seatbelt (kalau ada), daripada lagi nyetir keganggu konsentrasinya akibat nyeri perut gak nyaman keteken gitu. Anyway, jarak rumah ke kantor yang deket banget itu aku tempuh via jalur tikus, alias jalur kampung yang tembus langsung ke samping kantor. Jalan ini enak banget karena bebas lampu lalin tapi banyak banget polisi tidur dan berkelok-kelok. Belum lagi banyak pengendara motor yang seenak jidat... kayak tadi pagi.

Di suatu pertigaan daerah Parakan Saat, aku siap belok kiri dan jalanan depanku kosong. Tiba-tiba, sekonyong-konyong, ada ibu-ibu nyelonong masuk dari arah berlawanan. Refleks aku rem. Pas ibu itu kaget juga lihat Menel, dia refleks rem sedikit dan itu bikin motor dia sedikit oleng. Sedetik aja sih olengnya, dia lalu nyupir lagi dengan santai. Aku kaget, ngomel (pastinyaaaaaa), dan geleng-geleng kepala karena ibu itu bawa motor bonceng 2 anaknya umur SD plus banyak barang lainnya. Nggilani. Bukan masalah dia naik motor bertiga atau bawa barang banyak, karena kadang itu adalah mode transportasi yang bisa dinaiki kan nggak ada pilihan lain, misalkan, meskipun itu berbahaya banget. Tapiiiiii, aku mikir apakah keadaan bisa mengubah seorang ibu jadi lebih nggak peduli sama keselamatan anak-anaknya?

Oke lah, ada faktor efisiensi mobilisasi, dia naik motor bertiga gitu sekali angkut, ringkes. Tapi mbok yaaaaa nyupir motornya rada betul, gitu. Pakai helm, kek, semuanya. Jangan ibunya doang. Antre, gitu. Sabar, nggak usah sok-sok nyalip ambil jalur lawan tapi terus kaget sendiri....

Aku suka nggak ngerti sama yang kayak gini sih.. membahayakan diri banget dan aku adalah orang yang live by the book alias gila aturan, jadi makin gedek rasanya hahahaha aku akhirnya tadi nyupir sampai kantor sambil geleng-geleng kepala dan doa semoga aku selalu dilindungi Allah kemanapun aku pergi, dan aku bisa tumbuh jadi orangtua yang peduli sama keselamatan. Mau itu keselamatan diri sendiri, keluarga, anak-anak dan orang-orang di sekelilingku. Ideal banget, yas, kalau ditekan keadaan gimana? In sya Allah, aku pengennya sih aku bisa berpegang pada prinsip dan aku yakin Allah selalu ada di setiap titik kehidupanku. Aamiin.

Stay safe, guys!

20170707

Serba Pertama Kali

Ramadhan kemarin, serba pertama kali untukku. Pertama kali puasa sudah bersuami, ngalamin juga kan dibangunin Aa untuk sahur (bukan ngebangunin, ya, aku sih kebluk total) karena Aa biasa sahur jam 3.30 sedangkan aku sahur kalau bisa 10 menit sebelum imsak hahaha ngalamin juga diprotes karena gak nyiapin tajil yang menarik hati Aa, bosen cenah makan cingcau lagi, cingcau lagi.... maafin atuh ya kurang kreatif tajilnya hihi

Pertama kali juga puasa dalam keadaan hamil! YAY! Alhamdulillah per post ini ditulis, Mowi si anak bayi umurnya in sya Allah sudah 17 minggu jalan 18 minggu. Eh sampai sekarang aku masih bingung umur pastinya berapa, jadi yakini saja dia jalan 18 minggu hehehehe waktu Ramadhan kemarin, aku bawa dia puasa, berhubung dokter bilang "puasa aja, nggak papa kok, malah lebih bagus," yauwisss aku bawa dia puasa. Alhamdulillah bisa full 1 bulan penuh puasanya tamat, meskipun salat tarawihnya lebih banyak munfarid di rumah karena lemes (kekenyangan, hehehehe) dan kecapean gitu pulang kantor. Semoga Mowi sehat-sehat terus, ya!

Pertama kalinya mudik, juga, Ramadhan ini :) selama 25 tahun aku selalu lebaran di Bandung, berhubung orang tuaku asli Bandung, keluarga besar dari keduanya juga tinggal di Bandung, bahkan nenekku tinggalnya di sebelah rumah HAHAHA akhirnya aku mudik untuk pertama kalinya di Ramadhan (dan lebaran) tahun ini. Mudik ke Tasik, Garut dan Ciamis. MANTAP KAN SEKALINYA MUDIK LANGSUNG 3 KOTA :D Alhamdulillah semuanya lancar, cuma sempet kedinginan aja selama 2 malem tidur di Garut dan bengek setiap tidur sampe akhirnya ngisep berotec juga (ini juga untuk pertama kalinya aku bengek sampai harus pakai berotec, biasanya minum dan menenangkan diri juga reda huhuhu).

Sekarang, mungkin aku akan lebih sering nulis tentang si Mowi, atau mungkin curhat tentang kehamilanku dan segudang kegalauan di dalamnya (kenapa sih susah banget mau cuek....), atau mungkin tetap nyampah seperti biasa heheheeh

20170414

Cari Obgyn

...kayak cari jodoh. Harus ngepas, dan itu sulit sekali rasanya. Terlebih untuk aku si anak susah move-on (Hellaw bisa tahan makan siang dengan soto depan kampus setiap hari selama 1 tahun kuliah sampai temen-temen enek wkwk), harus nyari-nyari dokter obgyn dalam misi "nyari dokter yang cocok" itu menyakitkan jiwa raga rasanya. Huhuhu.

Eh, kok, udah cari obgyn aja? Emang udah isi?

Ya itulaaaah, sebelum isi aku merasa aku harus sudah menemukan jodoh dokter obgynku, supaya pas beneran isi, tinggal cus ke dokter jodoh itu nggak usah cari-cari. Kebayang malesnya lagi hamil harus hunting dokter :(

Jadi demi mencari jodoh dokter obgynku, aku browsing tanpa henti di berbagai forum dan blog untuk menemukan siapakah dokter obgyn yang akan menjadi jodohku.... sampe puyeng lihat layar terus dan sampai keterusan baca blog 2 ibu dari awal hamil sampai sekarang anaknya udah 3 tahun hahahaha kriteria dokter obgynku sebetulnya sederhana aja sih...

20170412

Akankah???

Akankah blog ini akan berubah menjadi blog kehamilan dan ujung-ujungnya jadi blog emak-emak yang cerita tumbuh-kembang anaknya, kesehariannya, dll? Akankah?

Ketemenehe....
Sekarang bikin draftnya aja dulu ekekekekek

Alhamdulillah....

We are married!

Sungguh aku takjub sama penganten-penganten dedikatif yang rajin update blog sembari kerja dan urus-urus nikahan sendiri. Sungguh dedikatif ih aku iri! Aku mah panas di awal doang, niatnya ingin nulis semua progress di sini, biar inget dan biar populer ekekek nyatanya waktu urus-urus nikahan boro-boro sempet buka laptop buat ngeblog, tiap malem rasanya lelah..... langsung tidur nyata adanya. Salut sama wedding blogger semuanyaaah! Luv!

Anyway hari ini sudah sekian hari berlalu (sekitar 2 bulan ada, lah HAHAHAHA) dari hari pernikahanku dengan Aa dan aku ingin mengucapkan syukur alhamdulillaaaaah ya Allah hatur nuhun pisan sudah mempertemukan aku dengan suami kek Aa yang walaupun susah disuruh sarapan pagi tapi baik hati tak terperi. Susah banget disuruh sarapan pagi padahal doi punya maag dan aku kelaparan << ini alasan utamanya, aku kan ingin sarapan bareeeeeng ih! Biasa aku tuh sarapan jam 6-7 maks, Aa biasa sarapan jam 9 zzzzz makasih banget sudah ngasih Aa buat jd imam hidupku, sering ingetin aku yg udah leha-leha pake piyama "Udah Isya belum?! Cuci kaki jangan lupa! Sikat gigi!" Lhaaaa ini suami apa komandan pleton hahahaha such a perfect complementary for a sloppy me, yg suka ketiduran sampe skip cuci muka dan solat Isya jam 3 pagi gedubrukan. Alhamdulillah yah :)

Banyak yang tanya, "Berubah nggak sih, Yas, habis nikah?" Yaaa perubahan sih ada, pasti ada wong asalnya hidup sendiri jadi hidup berdua. Tapi overall rasanya sama, hahaha. Perubahan yang terjadi tuh hal-hal remeh-tapi-penting kayak lipetan baju, arah gantungan baju (#OCD), ritual pra- dan pasca- tidur, kenapa Aa kalau makan suka ada sisa nasi tapi piringku bersih bersinar, kenapa zona tidurku diinvasi Aa, endesbreeeey. Nggak ada yang 100% berubah dan nggak ada juga yang 100% sama dengan kehidupanku sebelum nikah, but having a husband, a partner for a lifetime (Aamiin!) is nice. It's like having a backup for my entire life.

Perubahan terbesar adalah: aku sekarang jadi seorang Istri dan Aa adalah seorang Suami. Hubungan kami yang dulu adalah hubungan tanpa-beban, sekarang punya nilai tanggung jawab yang dipertanggungjawabkan di akhirat. Poros hormatku sekarang adalah Aa, baru Ayahku. Anak Ayah dan Mamah nambah satu, Nanan punya kakak laki-laki. Aku jadi anak perempuan baru di keluarga Aa, dan aku dapet kakak, adik dan ponakan-ponakan baru.
Banyak orang mendoakan kami ketika kami bersalaman di pelaminan: semoga sakinah, mawaddah, warrahmah. Semoga pernikahan dan kehidupanku dengan Aa tetap rukun, mesra, saling menyayangi, saling menghormati, dan terus saling membantu satu sama lain beribadah sama Allah sampai akhir hayat dan ketemu lagi di surgaNya. Aamiin.

IH KOK JADI MELLOW?!!!!

20170111

Menghitung Hari. . . . .

"H- berapa yas ini teh?"
"Berapa hari lagi teh?"

Lalala syududu akhir-akhir ini sering banget orang nanyain itu, berhubung sekarang sudah masuk minggu ke-2 Januari dan acaraku berjarak 4 minggu lagi...... pertanyaan itu masih bisa kujawab dengan santai karena emang jawabannya cuma ini: aku gak mau menghitung hari takut stress :))

Lain lagi sama pertanyaan ini....
"Persiapannya udah sampai mana, Yas?"
Kalau ini mah bisa nyerocos nyeritain semuanyaaaa sampai bibir kering dan jempol lelah ngetik, aku--seperti biasa, being a super extrovert girl that i am, akan menceritakan semuaaaaaaaaaaaaaaaa dari awal sampai akhir plus bumbu drama ke orang yang nanya, sampai si orang lelah sendiri. Huuuu suruh siapa nanya kaaan?! Anyway, sebagai anak perempuan yang urus persiapan nikah sendiri tanpa bantuan wedding planner, otomatis stress yah, tidak mungkin tidak stress. Pertanyaan ini tuh membantu banget, deh. It helps easing the stress.

20170101

Met Tahun Baru, Gaes!

Hari ini diisi dengan kegiatan yang amat sangat produktif, yaitu............ rapat keluarga. YEAAAAAH UDAH MEPET WAKTUNYA RAPAT KELUARGA! Nggak deng, pagi-pagi ke stasiun dulu anter Aa, terus ketiduran pulang dari stasiun hihi lanjut rapat keluarga sesiangan sampai magrib, habis itu nonton AADC2 sama orang rumah, biasalah si Ayah mah komentar melulu tapi lama kelamaan larut dalam cerita cinta Cinta-Rangga :))

Biasanya ini aku tulis di Tumblr, tapi karena aku sudah lama meninggalkan Tumblr ((tuh kan aku teh anaknya mudah pindah fokus hiks)) dan pindah ke sini, aku akan membuat semacam kaleidoskop atau rangkaian memori yang hinggap di kehidupanku selama 2016. Momen untuk bersyukur, gitu. Sekalian aja aku tulis di sini karena nggak nulis di instagram. Bukan gengsi, bukan malu, lebih karena bingung pilih foto dan kalau nulis di instagram nggak bisa bebas cuap-cuap karena keterbatasan lahan caption.

Tahun 2016 berlalu dengan sangat cepat, buatku. Banyak juga kejadian yang bener-bener bikin aku merasa maluuuu sama Allah karena Allah sangat, sangat baik tapi aku masih jadi anak bandel ibadah belum bener huhuhu ampun Ya Allaaaah, hatur nuhun udah sayang sama aku semoga aku bisa makin istiqamah dan berkualitas....