20160823

Rindu (makanan) Lapangan

Pekerjaan sebagai Water Supply Engineer alias Ahli Air Minum alias Tukang Air alias semi-pegawai PDAM bikin aku sering pergi ke luar kota atau istilah masa kininya adalah biztrip, untuk mengerjakan analisis dan survey lapangan di PDAM atau instansi swasta yang ada masalah sama air minum/air bersihnya. Seru, deh. Kalau lagi ketiban kerjaan banyak, aku bisa dikirim ke daerah-daerah lain di Indonesia untuk 'mengobati' PDAM-PDAM yang sakit. Pusing, sih, tapi senang karena ujung-ujungnya bisa makan enak dan wisata! Perut senang, hati riang, itu benar adanya saudara-saudara.

Tahun 2016 ini lokasi kerjaan aku masih sekitaran Jawa Barat, jadi belum sempet berkunjung ke daerah lain gitu... ya biasa aja sih, lebih enak karena bisa di rumah lebih lama, enggak perlu airport-hopping ((cailaaaaah sok gaya banget padahal frekuensi terbang nggak gitu-gitu amat kali, Tiasani!)). Sampai semalam check in di suatu penginapan di Ciputat sepulang dari Sentul, di Syahida Inn UIN situ yang bentuk kamarnya terlalu mirip dengan kamarku di Hotel Syafira Benteng... tiba-tiba kangen banget sama lapangan. Kangen siklus hidup di lapangan: kerja, makan, wisata, kerja, makan, wisata, makan, wisata, makan, wisata...... KETAUAN BANGET LEBIH BANYAK WISATANYA HAHAHA eh tapi itu aku cuma berusaha melihat sisi terang dari setiap situasi aja sih.. wk

Lihat itu lihat ikannya baris di tungku, seger banget itu hasil melaut semalam katanya.
Sebenernya ini lebih kangen dengan Nasi Santan Pak Agus di Benteng, Kepulauan Selayar sana.... dibanding kerja lapangannya.... hehehe nasi santan (nasi uduk) yang wangi banget itu, panas-panas, dimakan dengan ikan bakar segar tanpa bumbu plus siraman jeruk lemon lokal dan sambel belimbing wuluh atau rajangan rawit+garam+lemon...

ASTAGA MARI MAKAN SIANG!

Oh, buat yang enggak tahu Benteng, Selayar itu di mana, Benteng itu ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Ke Selayar itu ada banyak cara, lho. Bisa pakai pesawat dan ferry.
  • Pesawat Lion Air Makassar (UPG) - Selayar (YKR) setiap 3x seminggu pakai pesawat ATR-72 (jenis pesawat kesukaanku!) dan terbang 40 menit doang, ini baru ada Lion Air aja sih setauku yang rutin terbang Makassar-Selayar. Star Aviation atau apa itu merek satu lagi kadang enggak buka penerbangan rutin. Garuda nggak tau nih kok nggak jadi-jadi sih buka rute Makassar-Selayar? Mita gimana sihhh (kok nyalahin Mita?!)
  • Naik ferry dari Pelabuhan Bira (Bulukumba) ke Pelabuhan Pamatata (Kepulauan Selayar) setiap pagi dan sore hari setiap harinya kira-kira 2 jam terombang-ambing di lautan yang pemandangannya caem banget sampai mukaku gosong sebelah karena 2 jam nangkring di jendela ngelihatin laut. Di ferry lumayan bisa makan popmie atau nasi kuning (banyak yang jualan) tapi karena kursinya kursi plastik tanpa bantalan ya agak pegel lah kebas pantat. Cenderung berisik karena speaker biasanya puter lagu dangdut Sulawesi. Oh, bisa juga masuk Ruang Tidur yang isinya ranjang tingkat ngejajar untuk tiduran sebentar, tapi biasanya isinya supir-supir bus telanjang dada dan merokok semua :((
  • Naik kapal laut dari Labuan Bajo (tapi semingguan gitu, kayaknya ya).
Pemandangan dari jendela ferry waktu ferry masih merapat di Pelabuhan Bira, Bulukumba, 2015.
Aku pernah pakai pesawat dan pakai ferry dari Bira, kalau dari Makassar lebih enak pakai pesawat sih karena waktu tempuh yang lebih cepat tapi otomatis lebih mahal dan ketersediaan jadwal terbang yang kadang bikin gigit jari :(( Pakai ferry lebih murah, ada setiap hari, tapi hanya bisa berangkat dari Bira dan harus sewa transport lagi dari Bira ke Makassar dengan jarak tempuh sekitar 4 jam. Ini bisa enak juga sih kalau dalam rangka bulan madu mah... habis keliling pantai-pantai Bira (yang oh begitu indahnya!) langsung nyeberang ke Selayar untuk lanjut wisata di sisi timur pulau. NTAP. MAU.

Semoga akan ada biztrip-biztrip lain di masa depan supaya aku bisa lihat pemandangan-pemandangan indah lainnya di sudut-sudut Indonesia, aamiin.

No comments:

Post a Comment

Any comments?