20160902

Just Do It!

...alias kerjain aja!
Bukan iklan, ya.
Kadang kalau kita mau memulai sesuatu yang baru dalam hidup, entah itu di kerjaan atau aspek kehidupan, selalu deh ada takutnya. Atau itu aku doang? Hm ya pokoknya kalau aku, sebelum aku memulai sesuatu itu pasti banyak takutnya dan banyak mikirnya. Mikir kalau ini gimana, nanti kalau A harus gimana, kalau ternyata B aku bakalan jadi apa, dll, dst. Overthinking kills, I know. Tapi selalu deh takut gitu.... yang berujung pada kepanikan. Beneran bisa sampe susah tidur dan keringat dingin, suer!
Keanehan lain selain takut/panik adalah dorongan untuk ketawa nggak jelas sambil ngerasain keringat dingin ngucur di punggung. Campuran dari panik dan excited dan semburan adrenalin karena pada dasarnya aku senang sekali mencoba hal baru. Bayangin, dari dulu banget ini aku punya kebiasaan aneh kayak gini setiap aku mau mengerjakan sesuatu yang baru. Mau mulai ngelab penelitian Tugas Akhir, mau seminar Tesis, sidang Tesis, merancang satu trip atau satu acara, sampai barusan aku ditunjuk jadi koordinator proyek di kantor. Pikiran-pikiranku berkecamuk dan ujung-ujungnya aku panik.....
Aku sendirian banget ini ngerjainnya?
Aku nanti kalau belibet setiap briefing gimana?
Kalau nanti kerjaanku nggak memuaskan gimana?
Dan sejuta pikiran lainnya. Everytime.
Bosen nggak sih begitu mulu, Tiasani? Bosen dongggg ini sampe bosen banget setiap kali aku merasakan gelombang keanehan ini, aku sampai harus menenangkan diri dulu supaya bisa ngerjain kerjaan/tugasku dengan benar. Prosesi menenangkan diri ini bisa lama, bisa juga sebentar. Mulai dari istigfar sambil usap muka, wudlu lanjut solat, ubah posisi (misalkan dari duduk jadi berdiri/jalan-jalan atau sebaliknya), ke minimarket sebentar (for the sake of changing the point of view), sampai browsing satu topik baru untuk ngeblok kepanikanku. Setelah melalui proses itu aku baru bisa mikir dengan runut, apa yang harus aku lakukan supaya kerjaanku selesai.

Ya, selanjutnya aku pasti bikin daftar kerja alias to-do list. To-do list ini memudahkan hidupku banget dan aku jadi keranjingan bikin to-do list. List ini berfungsi untuk memfokuskan pikiranku (inget Troy "PUT YOUR HEAD IN THE GAME!") pada kerjaan/tugas dalam satu rentang periode waktu tertentu untuk menghasilkan kerjaan yang kualitasnya juga bagus. Aku pernah baca juga di suatu post di Tumblr, lebih baik bekerja dengan fokus/totalitas di satu rentang waktu yang singkat dibandingkan bekerja untuk waktu yang lama tapi nggak fokus. Hasilnya beda jauh, banget. Percaya, deh, sama aku, sudah terbukti di ITB wkwk

Biasanya di titik ini aku juga akan menemukan sebuah kecerahan nurani. Apa ya, the voice of my inner conscience, yang akhirnya muncul ke permukaan dan terdengar setelah aku berhasil ngeblok semua rasa panikku. Ini biasanya titik final dari sesi panikku, hehe. Satu titik kesadaran yang isinya adalah... keyakinan bahwa semua ini akan aku lalui. Bahwa aku akan lebih menyesal nanti kalau aku menyerah di awal. Ketenangan karena yakin, ini sih pasti bisa laaah, Allah ngasih ini karena aku pasti mampu, Allah pasti kasih aku kekuatan. Kekuatan untuk memulai langkah, untuk memulai berusaha, dan untuk pasrah akan hasil yang akan kuterima nanti di akhir usahaku. Kemampuan untuk tidak hanya mengucap niat tapi juga mewujudkan niat jadi usaha dan produk yang nyata.

Suara yang akhirnya bilang:
Kerjain aja. Just do it. You got nothing to lose, you'll gain something in the end and that's it. Jangan panik, kerjain satu-satu, kamu bisa. Kamu B I S A.
Nah, sekarang aku siap kerja :) Nulis ini kan bagian dari distraksi kepanikan juga hehehe

1 comment:

  1. Baru baca tulisan Tias yang ini tepat disaat aku lagi menunda kerja karena kekhawatiran nggak penting hehehe sangat relatable yas! <3

    ReplyDelete

Any comments?