20170111

Menghitung Hari. . . . .

"H- berapa yas ini teh?"
"Berapa hari lagi teh?"

Lalala syududu akhir-akhir ini sering banget orang nanyain itu, berhubung sekarang sudah masuk minggu ke-2 Januari dan acaraku berjarak 4 minggu lagi...... pertanyaan itu masih bisa kujawab dengan santai karena emang jawabannya cuma ini: aku gak mau menghitung hari takut stress :))

Lain lagi sama pertanyaan ini....
"Persiapannya udah sampai mana, Yas?"
Kalau ini mah bisa nyerocos nyeritain semuanyaaaa sampai bibir kering dan jempol lelah ngetik, aku--seperti biasa, being a super extrovert girl that i am, akan menceritakan semuaaaaaaaaaaaaaaaa dari awal sampai akhir plus bumbu drama ke orang yang nanya, sampai si orang lelah sendiri. Huuuu suruh siapa nanya kaaan?! Anyway, sebagai anak perempuan yang urus persiapan nikah sendiri tanpa bantuan wedding planner, otomatis stress yah, tidak mungkin tidak stress. Pertanyaan ini tuh membantu banget, deh. It helps easing the stress.

Terus, persiapannya memang sudah sampai mana sihhhh sampai bikin preambule segala?

Sampai titik darah pengabisan.

Krik.

Seluruh vendor sudah ada, tinggal printilan-printilan teknis yang masih perlu diurusin. Contohnya adalah......
Warna dekorasi HAHAHAHAHHA ampun aku belum sempet tentukan warna dekorasi, palet sudah ada tapi belum sempet bilang ke vendor dekorasinya....
Nasi box untuk vendor yang sebetulnya tinggal pesan ke katering tapi aku belum hitung total personil semua vendor.
Book masjid untuk akad. Jangan salah boy sekarang masjid juga kudu dibook, meskipun 90% masjid bisa digunakan untuk akad ketika hari H nanti, akan lebih baik kalau dibook jauh-jauh hari.
Fitting terakhir. Apakah bajunya masih akan cukup? Apakah harus dibongkar? ðŸ˜­ðŸ˜­ðŸ˜­ðŸ˜­ðŸ˜­ðŸ˜­
Cetak label undangan. Ini nunggu list undangan mamah nih.... lalu ketik dan print. Taraaaa.
Sebar undangan, lihat poin sebelumnya! Mana bisa aku sebar undangan kalau labelnya belum dicetak....plus undangannya pun baru selesai cetak tanggal 15 Januari hihi
Pre marital spa, sudah booking tinggal hadir (dan bayar! Huft)
Fixasi langkah-langkah upacara adat, supaya nggak lost in translation dan teknis acara berjalan smooooth.
Suscatin alias kursus calon pengantin, ini kata kepala kua kan bisa h-1 minggu yah jd aku agak santai...tapi kayaknya mending cepet-cepet daripada lupa, ya.
Terakhir adalah
Tech meet seluruh panitia dan vendor berikut EO hari H.

Inginnya ada gladi resik deeeeh bisa gak sih ada gladi resik untuk nikahan? Pernah gak ada yang gladi resik nikahan? Kan kalau di film2 Hollywood suka ada rehearsal dinner tuh, nah aku bisa gak ya rehearsal juga.. untuk ngitung waktu mobilisasi dari satu poin acara ke poin lainnya.

DIPIKIR INI PAGELARAN LSS HARUS GLADI?!

Ah tapi hati ini gak tenang....

Oh iya ada lagi yang belum!
Print buku tamu......yang belum juga didesain.
Print buku pengajian, ini harus konsultasi dulu sama geng majlis taklim rw (alias nenek sendiri).
Tuker uang buat saweran.
Print kartu ucapan, just in case kartu ucapan dari vendor undangan nggak sesuai dengan apa yang diinginkan hati. Berarti harus siap desain. Dari kemarin urusan desain desain mandek. Artinya ini bisa dicoret aja demi kewarasan otak. ã…Žã…Ž
Ke bioskop. For pure entertainment reasons. Ngapa kudu ada alasannya main ke bioskop hah

Udah banyak yah, alhamdulillah....
Tapi yang belum dilakukan juga banyak.
Banyaknya printilan yang sebenarnya bisa selesai in one sitting (apa sih istilah bahasa indonesianya....sekali jadi gitu loh), tapi banyak distraksinya. Harus gesit nih, aku.

Semangatin aku, dong. ;)

No comments:

Post a Comment

Any comments?