20170414

Cari Obgyn

...kayak cari jodoh. Harus ngepas, dan itu sulit sekali rasanya. Terlebih untuk aku si anak susah move-on (Hellaw bisa tahan makan siang dengan soto depan kampus setiap hari selama 1 tahun kuliah sampai temen-temen enek wkwk), harus nyari-nyari dokter obgyn dalam misi "nyari dokter yang cocok" itu menyakitkan jiwa raga rasanya. Huhuhu.

Eh, kok, udah cari obgyn aja? Emang udah isi?

Ya itulaaaah, sebelum isi aku merasa aku harus sudah menemukan jodoh dokter obgynku, supaya pas beneran isi, tinggal cus ke dokter jodoh itu nggak usah cari-cari. Kebayang malesnya lagi hamil harus hunting dokter :(

Jadi demi mencari jodoh dokter obgynku, aku browsing tanpa henti di berbagai forum dan blog untuk menemukan siapakah dokter obgyn yang akan menjadi jodohku.... sampe puyeng lihat layar terus dan sampai keterusan baca blog 2 ibu dari awal hamil sampai sekarang anaknya udah 3 tahun hahahaha kriteria dokter obgynku sebetulnya sederhana aja sih...


  1. Dokter bisa perempuan/laki-laki. Kebetulan aku biasa lihat Mamah periksa dengan obgyn lelaki, jadi nggak risih ketika harus diperiksa obgyn lelaki. Aa pun demikian. Jadi nggak masalah nanti jodohnya sama dokter dengan jenis kelamin perempuan atau lelaki, hehehe.
  2. Lokasi klinik/tempat praktik/RS sebisa mungkin dekat dengan rumah. Rumahku yang ada di tenggara Bandung, jauh dari lokasi dokter-dokter kenamaan yang banyak direview ibu-ibu di forum-forum. Sebetulnya sah-sah aja sih jalan jauh (yaaa naik mobil sih) untuk ketemu obgyn hits di rs tengah kota, tapi untuk saat ini rasanya aku masih males deh menempuh perjalanan rerata 1 jam dari rumah (atau kantor, yang sama-sama ada di tenggara Bandung) untuk ke obgyn. Pengen yang sekitaran rumah aja, mentok-mentok sekitar kantor deh.
  3. Approachable. Dalam artian: ramah, SOP jelas, mudah dihubungi, penjelasan menyeluruh, IDEAL SEKALI YA. yaiya atuh harus ideal! Obgyn nantinya akan ngobok-ngobok bagian privatku, sekaligus menentukan beberapa keputusan penting terkait sistem reproduksiku, jadi harus sesuai dengan keidealan ini.
  4. Antrean pasien belum terlalu banyak. Yaaaa kembali ke poin 2 dimana aku males dapet obgyn jauh, sama sih aku juga males antre lama di obgyn. MESKIPUN biasanya antrean pasien panjang berarti dokternya top markotop, ya nggak? Entahlah... aku masih merasa belum sreg harus ribet ambil nomor antre untuk periksa ke dokter obgyn. Salut dengan para ibu yang setia standby dengan antrean obgyn (bahkan ada yang sampai jam 2 pagi!!!!!), semoga kalau nanti aku harus antre juga aku diberi kesabaran yang sama yah aamiin.
  5. Murah. HAHAHAHAHA frugal lyfe. Nggak perlu dijelasin............ tapi selalu berharap semoga aku bisa hamil sehat selamat sentosa supaya biayanya nggak membebani keuangan keluarga, berhubung asuransiku hanya BPJS semata (belum aktivasi ulang pula, dari askes zaman dulu).
Dari seluruh kategori di atas, yang pertama aku lakukan adalah browsing klinik/RSIA yang ada di sekitar rumahku. Ada beberapa nih: RSIA Humana Prima Margahayu, RSIA Harapan Bunda Margahayu, RS Al-Islam, RS Grha Bunda, dan beberapa klinik bersalin/bidan di daerah komplek rumahku. Semoga aku segera ketemu jodoh dokter obgynku supaya nggak banyak ganti-ganti dokter, hehehehe

Hunting jodoh dokter obgyn pun dimulai! 

No comments:

Post a Comment

Any comments?